Liputan6.com, Jakarta - Sebagian wilayah Indonesia pada pagi ini, Rabu (13/3/2024) langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, hujan ringan, dan hujan sedang. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan pagi hari ini diprediksi guyur Serang, Bengkulu, Jakarta Pusat, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Mamuju serta hujan sedang di Kupang.
Baca Juga
Untuk siang hari nanti, cuaca Indonesia diprakirakan sebagiannya bakal cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.
Advertisement
Cuaca hujan dengan intensitas ringan diprediksi bakal turun di Jakarta Pusat, Gorontalo, Jambi, Palangkaraya, Ternate, Mataram, Makassar, Kendari, dan Manado siang nanti.
Wilayah Bandung diprakirakan BMKG bakal turun hujan sedang siang nanti, serta waspada hujan petir di Surabaya, Bandar Lampung, dan Kupang.
Sedangkan langit Indonesia di malam nanti diprediksi sebagiannya cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan sedang.
Hujan ringan diprakirakan bakal mengguyur wilayah Serang, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Mataram, Pekanbaru, dan Manado malam hari nanti.
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Banda Aceh |  Cerah |  Cerah |  Cerah |
 Denpasar |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Serang |  Hujan Ringan |  Berawan |  Hujan Ringan |
 Bengkulu |  Hujan Ringan |  Berawan |  Berawan |
 Yogyakarta |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Gorontalo |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |
 Jambi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Bandung |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |  Berawan |
 Semarang |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Surabaya |  Hujan Ringan |  Hujan Petir |  Berawan |
 Pontianak |  Kabut |  Berawan |  Berawan |
 Banjarmasin |  Berawan Tebal |  Berawan |  Hujan Ringan |
 Palangkaraya |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Samarinda |  Cerah Berawan |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |
 Tarakan |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Pangkal Pinang |  Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Tanjung Pinang |  Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Bandar Lampung |  Kabut |  Hujan Petir |  Berawan |
 Ambon |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Ternate |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Mataram |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Kupang |  Hujan Sedang |  Hujan Petir |  Hujan Sedang |
 Kota Jayapura |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Manokwari |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Pekanbaru |  Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Mamuju |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Makassar |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kendari |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Manado  |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Padang |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Palembang |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Medan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
BPBD DKI: Waspada Cuaca Ekstrem hingga 14 Maret 2024 di Jakarta
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah DKI Jakarta.
"Waspada cuaca ekstrem pada 8-14 Maret 2024," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, dikutip Jumat 8 Maret 2024.
BPBD DKI Jakarta juga mengutip hasil analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang periode tersebut.
"Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia," jelasnya.
Selain itu, kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
Advertisement
Masyarakat Diimbau Waspada
Kemudian, ada potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Masyarakat juga diminta untuk rutin memantai informasi banjir terkini melalui laman pantaubanjir.jakarta.go.id.
"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," ujarnya.
BMKG Ingatkan 10 Daerah di Sulut Waspada Dampak Hujan Lebat
Sementara itu, hampir sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan deras. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ada 10 dari 15 kabupaten dan kota di Sulut yang diterjang cuaca ekstrem.
"BMKG merilis prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sulut hingga 9 Maret 2024," kata Ben A Molle dari BMKG Manado pada, Kamis 7 Maret 2024.
Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.
Selanjutnya Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Manado.
"Dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan lebat yaitu jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah," ucap Ben.
Dampak lainnya, volume aliran sungai meningkat/banjir serta aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.
Dia mengatakan, dalam situasi tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari dampak tersebut. Untuk itu, berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah serta memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial.
"Langkah berikutnya, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan," ujarnya memungkasi.
Advertisement